Jangan Ada Dusta di Dana Desa
Desa Jati – Hari ini Selasa 26/07/2022 para petani yang tergabung dalam wadah Gapoktan desa jati mendatangi kantor pemerintahan desa jati.
Ketua gapoktan desa jati Andri mempertanyakan dana yang 20% dari Dana Desa dipakai untuk apa saja.
“Petani ini punya hak dari Dana Desa sebesar 20% kami mohon kejelasan dan keterbukaan penggunaannya” imbuh Andri
Kepala Desa Jati Drs. H. Agus Salim Menjelaskan “Untuk dana yang 20% dari dana desa itu sebesar Rp. 228.654.200, untuk tahap satu berupa Padat Karya Tunai dari RW. 01 s/d RW. 13 sudah selesai, jalan usaha tani di RW. 08 dan RW. 13 Sudah selesai, untuk tahap dua pengerasan jalan usaha tani yang berlokasi di RW. 03 belum dilaksanakan karena dananya belum cair, untuk tahap tiga yaitu pengadaan traktor dan pelatihan pembuatan makanan olahan selainberas oleh PKK Desa Jati juga belum dilaksanakan”.
Anggota kelompok tani Jati Lumbung Amas Sujana, S.Pd. mempertanyakan “Kenapa Traktor dihibahkan ke BUMDesa tidak langsung ke petani?”.
Sekretaris Desa jati Asep Sobar Mengatakan “Memang traktor itu hibah tapai tetap jadi asset desa, untuk itu pemerintahan desa menghibahkan ke BUMDesa sebagai pengelola terkait dengan syarat dan ketentuan silahkan pihak gapoktan ngobrol dengan BUMDesa dalam hal ini desa tidak akan ikut campur”.
Dihubungi ditempat terpisah Kepala Desa Jati mengatakan “ BUMDesa itu Badan Usaha Milik Desa jadi milik kita semua oleh karena itu kita punya kewajiban untuk membesarkan BUMDesa tujuanya untuk mensejahterakan masyarakat desa itu sendiri, kalau kita terus berharap dari dana pemerintah sampai kapanpun tidak akan maksimal karena harus direcah”.
Ajakan dari Kepala Desa Jati “Yu kita besarkan BUMDesa Jati Jaya karena BUMDesa itu DARI KITA, OLEH KITA, UNTUK KITA”. (By Marnos)
